FOTO: Eka Yuliansyah, korlap aksi demo Aliansi Masyarakat Kota Banjarmasin Pejuang Demokrasi melakukan orasi menyerukan penolakan hak angket.
Pemilu 2024 memang sudah berlalu, namun masih menyisakan persoalan-persoalan yang masih dipermasalahkan oleh beberapa pihak, khususnya terkait dengan penyelenggaraan pemilihan presiden dan wakil presiden yang dianggap prosesnya penuh dengan kecurangan secara terstruktur, sistemiatis dan masif, sehingga pihak dari pasangan calon nomor urut 01 dan 03 mengusulkan hak angket DPR untuk mengusut kecurangan tersebut.
Kondisi tersebut mendorong Eka Yuliansyah yang merupakan salah satu Aktivis 99 Kalsel dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kota Banjarmasin Pejuang Demokrasi menggelar aksi penolakan hak angket DPR, Eka Yuliansyah selaku korlap aksi menyampaikan orasi yang menyerukan bahwa hak angket merupakan upaya jalan pintas membangun dan mengembangkan narasi-narasi serta asumsi-asumsi agar rakyat terprovokasi. Narasi dan asumsi tersebut sangat terkesan berupaya untuk menggiring opini seakan-akan kekalahan oleh paslon 01 dan 03 adalah karena kecurangan dalan penyelenggaraan pemilu.
"Tuduhan kecurangan sangat menyakitkan dan melukai rakyat yang sudah menentukan pilihannya, karena menafikan Hak Rakyat" seru Eka Yuliansyah. "Suara rakyat sudah semestinya ditempatkan setinggi-tingginya di atas segala kepentingan siapa pun, bukan suara partai politik yang menghembuskan dendam politik mempertahankan warisan kekuasaan" lanjut Eka dalam orasinya.
Kendati demikian Eka mempersilakan pihak yang keberatan dengan hasil pemilu untuk menempuh jalur hukum sesuai dengan ketentuan dan aturan hukum yang ada. "Sudah tentu ada kamarnya masing-masing, sudah diatur dalam konstitusi, bukan cari jalan pintas. Dan yang harus diingat bahwa gugatan yang diajukan harus jelas substansinya, bukan mengembangkan narasi," tegasnya.
Aliansi Mayarakat Kota Banjarmasin Pejuang Demokrasi mengklaim bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 telah berjalan dengan baik, aman dan damai, di tengah-tengah majemuknya bangsa Indonesia dengan berbagai macam suku, agama, budaya dan kearifan lokalnya. Hasil pemilu adalah cermin suara rakyat dan rakyat sudah menentukan pilihannya, maka harus dihormati dan dijunjung tinggi, jangan dikhianati.