FOTO:
JAKARTA – Keberhasilan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pileg serta Pilkada serentak 2024 harus diakui antara lain karena peran besar Polri dalam mengawal pesta demokrasi terbesar di Indonesia tersebut melalui peran menjaga keamanan penyelenggaraan.
“Selama tahun 2023-2024 saya memantau langsung, berkeliling ke seluruh Indonesia dan melihat disiplin serta keseriusan para personel Polri dari semua tingkatan pangkat di kewilayahan, melalui peran sesuai fungsi yang diembannya, sehingga kita bisa melihat dan merasakan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada berjalan lancar. Saya harus jujur mengakui kerja keras dan keberhasilan Polri. Apresiasi positif yang sangat tinggi,” tegas Prof Dr Albertus Wahyurudhanto, Komisioner Kompolnas 2020-2024 dari unsur pakar kepolisian yang baru saja mengakhiri masa bhaktinya November 2024 lalu.
Guru Besar bidang Ilmu Pemerintahan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian itu juga mengatakan, strategi Polri dalam menyikapi perjalanan tahun politik dari tahun 2023 sampai akhir 2024 dengan intensitas dinamika yang sangat tinggi sangatlah efektif.
“Sesuai tugas pokok Polri untuk memelihara keamanan dalam negeri, dengan mengefektifkan segala sumber daya yang dipunyai, Polri mampu mengelola dengan baik dan juga bisa secara efektif melibatkan share holder serta masyarakat luas untuk memberikan dukungan, sehingga secara umum situasi Kamtibmas di Indonesia relatif aman,” Kata Prof Wahyurudhanto.
Dalam pandangannya, pengajar di STIK (dulu PTIK) sejak tahun 2003 ini menyebut, keberhasilan Polri karena senantiasa prediktif dan responsif menyikapi hal-hal yang menjadi atensi di Indoensia. Menurutnya, walau sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, anggota Polri tidak diperbolehkan melakukan politik praktis, namun Polri menyikapi dengan melihat semua potensi kerawanan Pemilu dan Pilkada darin kacamata Kamtibmas, dengan melakukan berbagai program yang menjadi penyelenggaraan pesta demokrasi berjalan dengan lancar dan aman.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penyusunan Indeks Potensi Kerawanan Pemilu/Pilkada (IPKP) yang dilakukan secara periodik sesuai tahapan Pemilu dan Pilkada, kata telah mampu memberikan proyeksi pola kerawanan dan daerah yang harus mendapat atensi serius.
“Terutama implementasi predictive policing yang dilakukan sangatlah efektif serta penegakan hukum yang berkeadilan” tutur Prof Wahyu yang juga memberikan pujian atas program cooling system yang mampu meredam potensi kerawanan dari berbagai aspek.
Di sisi lain, Prof Wahyu juga menaruh harapan agar tahun 2025 dalam mengawal jalannya pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, Polri tetap mengedepankan sikap prediktif dan responsif atas masalah-masalah Kamtibmas yang menjadi atensi masyarakat, sehingga harapan masyarakat akan jaminan keamanan dan rasa aman yang menjadi tugas dan fungsi polisi dapat terjaga.
“Dengan semangat tetap mengedepankan harapan publik yang mengharapkan kehidupan sehari-hari nyaman dan bisa beraktifitas normal, sehingga Polri semakin profesional dan dicintai masyarakat.
“Kita tentu bangga dan harus memberikan apresiasi positif untuk semua anggota Polri yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkas Prof Albertus Wahyurudhanto, akademisi yang secara rutin melakukan studi tentang aktivitas kepolisian.